cover
Contact Name
Alvi Nur Yudistira
Contact Email
maz.wie@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@jppik.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
ISSN : 19786514     EISSN : 26848651     DOI : -
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan kelautan menerima artikel yang memuat hasil penelitian dalam bidang perikanan dalam arti luas. Topik yang dapat dipublikasikan melalui jurnal ini antara lain : penyuluhan perikanan; pemberdayaan masyarakat perikanan; konservasi dan sumberdaya perikanan; sosial dan ekonomi perikanan; budidaya perikanan; pengolahan ikan; pemanfaatan sumberdaya perikanan; penangkapan ikan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 2 (2022)" : 6 Documents clear
Kinerja Kelembagaan Kelompok Budidaya Perikanan di Kecamatan Mamasa dan Tawalian Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat Yustianta Datu Eang Tangdilallo; Andin H Taryoto; Agus Santoso
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.334

Abstract

Dalam Kepmen KP No. 14/2012, terdapat penjelasan terkait dengan 8 Fungsi Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan yang diperuntukkan bagi salah satunya pembudidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan pelaksanaan delapan fungsi kelompok oleh Kelompok Perikanan, faktor pendorong dan penghambat keterlaksanaan delapan fungsi kelompok, serta mengetahui pandangan para Penyuluh Perikanan. Penelitian menggunakan metode mix methods melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan analisis deskriptif dan skor nilai. Hasil menunjukkan pemahaman dan pelaksanaan delapan fungsi kelompok oleh kelompok perikanan sudah berjalan cukup baik, terlihat dari hanya dua kelompok yang didapati kurang sedangkan sisanya dinilai sudah cukup dan baik dalam melaksanakan kedelapan fungsi kelembagaan tersebut. Faktor pendorong diantaranya partisipasi aktif dan keinginan masyarakat untuk berkembang, adanya kerja sama dan komunikasi yang baik serta dukungan dari pemerintah. Faktor penghambat diantaranya sistem penyuluhan kurang maksimal, lembaga penyuluhan kurang berjalan optimal, serta pengetahuan dan ketrampilan masyarakat yang masih minim. Pandangan para penyuluh perikanan atas kedelapan fungsi tersebut mengarah kepada kerja sama antar tiap-tiap kelompok dan saling menguntungkan.
Pengolahan Biskuit Rumput Laut (Gracilaria sp) di CV Khansa Gaza, Kota Makassar Putri Istiana Surgya; Jaulim Sirait; Yuliati H Sipahutar
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.342

Abstract

Biskuit adalah makanan ringan yang disukai semua usia dari anak kecil sampai dewasa. Biskuit yang beredar di pasaran umumnya dibuat dari tepung terigu dengan penambahan minyak atau lemak dan bahan tambahan pangan lainnya dengan cara pemanggangan dengan oven. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan biskuit dengan penambahan rumput laut Gracilaria sp. dari penerimaan bahan baku hingga produk biskuit rumput laut. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan observasi mengikuti langsung proses pengolahan biskuit dari penerimaan rumput laut kering, pengolahan sampai penyimpanan. Pengujian mutu dilakukan terhadap mutu sensori dan kadar air bahan baku rumput laut kering. Pengujian mutu dilakukan pada mutu sensori, kadar air dan kadar protein produk biskuit rumput laut serta dan pengukuran suhu. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil observasi menunjukkan pengujian mutu sensori rumput laut kering dengan parameter penampakan rata-rata 7.84 dan nilai tekstur rata-rata 7.73 serta kadar air 9,83% Pengujian mutu sensori produk biskuit rumput laut dengan parameter bau dan rasa adalah normal, dan warna adalah khas biskuit. Kadar air 4,21%, kadar protein 8,73%, dan suhu oven pemanggangan 160,8°C. Hasil observasi menunjukkan bahwa proses pengolahan biskuit rumput laut sudah memenuhi standar SNI 2973:2011. 
Efektivitas Jenis Filter pada Sistem Resirkulasi terhadap Kualitas Air dan Pertumbuhan Panjang Benih Pangasionodon hyphophthalmus Widya Pravita Sari; Azam Bachur Zaidy; Joni Haryadi; Hary Krettiawan
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.351

Abstract

Pemeliharaan benih ikan Patin Siam (Pangasionodon hyphophthalmus) memerlukan pergantian air 70-80% dari total volume setiap hari. Sistem resirkulasi menjadi alternatif mengatasi keterbatasan sumber air dan mempertahankan kualitas air pemeliharaan pada pendederan benih patin siam. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas filter pada sistem resirkulasi terhadap kualitas air, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan panjang benih patin siam yang dipelihara pada wadah akuarium. Rancangan percobaan faktorial, faktor pertama sistem pemeliharaan/jenis filter (taraf pertama jenis pemeliharaan tanpa filter; taraf kedua filter busa pori-bioball-karbon aktif; taraf ketiga dengan filter kapas dacron-batu apung-batu zeolit) dan faktor kedua padat tebar (taraf pertama 10 ekor L-1 dan taraf kedua 12 ekor L-1), masing-masing dengan tiga ulangan. Benih uji patin siam berukuran panjang standar 1,81±0,18 cm dan panjang total 2,26±0,21 cm. Pakan komersial diberikan secara satiasi sebanyak tiga kali dalam satu hari selama pemeliharaan 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jenis filter berpengaruh terhadap kualitas air (total kelimpahan bakteri; P(0,00)<0,05) dan pertumbuhan panjang benih patin siam, baik laju pertumbuhan panjang total spesifik (P(0,01)<0,05) maupun laju pertumbuhan panjang standar spesifik (P(0,008)<0,05. Sedangkan faktor padat tebar berpengaruh terhadap kualitas air yaitu amonia total (P(0,04)<0,05) dan total kelimpahan bakteri (P(0,05)≤0,05). Interaksi antar faktor (jenis filter*padat tebar) tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap parameter yang diujikan. Jenis filter penyusun yang terbaik adalah kombinasi busa pori-bioball-karbon aktif (R1). 
Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pemindangan di Sentra Pemindangan Ikan Desa Kusamba, Bali I Gde Suranaya Pandit; Pande Ayu Naya Kasih Permatananda
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.319

Abstract

Program kemitraan masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh  Universitas Warmadewa bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pemindangan di Desa Kusamba, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemindang lokal, agar produk pindang Desa Kusamba bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa penyuluhan, demonstrasi, serta pelatihan meliputi manajemen bahan baku, proses pengolahan pindang, dan kesehatan pemindang. Evaluasi dilakukan dengan melihat kehadiran peserta pada setiap kegiatan, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan, serta peningkatan pengetahuan dievaluasi dengan melihat peningkatan skor setelah kegiatan dibandingkan skor sebelum kegiatan.  Kegiatan ini berlangsung setiap hari Sabtu pada bulan Agustus 2020 dan diikuti oleh 5 pemindang yang bekerja pada blok berbeda di Sentra Pemindangan Kusamba. Hasil skor tersebut kemudian dilakukan uji statistik paired t-test dan didapatkan rata-rata skor sebelum kegiatan 6,40 dan rata-rata skor setelah kegiatan 14,40; dengan rerata peningkatan sebesar 8 poin yang memiliki taraf signifikan (nilai P<0,05). Pemantauan pasca kegiatan sangat diperlukan agar kegiatan yang dilakukan dapat diterapkan secara kontinu.
Ketertarikan Masyarakat Perikanan Memanfaatkan Media Daring Menghadapi Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Pigoselpi Anas; Ani Lutfiyanah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.281

Abstract

Pemasaran daring memberikan dampak memperluas jangkauan pemasaran dan dilakukan melalui media daring. Pemasaran daring merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan usaha di tengah pandemi Covid-19, memperbanyak kemungkinan untuk menjangkau konsumen yang berada di tempat lain. Kondisi terkini masyarakat pengolah ikan belum dapat memanfaatkan media sosial untuk pemasaran daring sehingga pendapatan menurun terutama dalam kondisi seperti sekarang ini. Program pemasaran menggunakan internet melalui pemanfaatan media sosial dan peningkatan mutu kemasan produk bertujuan untuk meningkatkan nilai harga jual produk dan memperluas jaringan pemasaran sehingga diharapkan pendapatan juga meningkat. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 08 Maret hingga 05 Juni 2021 dengan sasaran Poklahsar Citra Mandiri dan beberapa masyarakat pengolah ikan di Kelurahan Petarukan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis dampak ketertarikan masyarakat perikanan memanfaatkan media daring untuk memasarkan produk olahan perikanan guna meningkatkan pendapatan. Hasil penelitian terkait pemasaran daring melalui program peningkatan mutu kemasan produk olahan bandeng presto yaitu adanya ketertarikan masyarakat pengolah yang kini sudah beralih menggunakan kemasan plastik berlabel dan kemasan box yang lebih menarik dan kuat. Dampak dari program perbaikan mutu kemasan produk adalah nilai harga jual produk bandeng presto meningkat sebesar 25% untuk kemasan plastik berlabel dan 108% untuk kemasan boks di mana harga produk bandeng presto untuk kemasan plastik berlabel menjadi Rp. 15.000,- dan kemasan boks menjadi Rp. 25.000,-. Sedangkan untuk program pemanfaatan media sosial kini kelompok sudah dapat mengaplikasikan akun WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Shopee untuk pemasaran daring. Dampak dari program pemanfaatan media sosial yaitu ketertarikan masyarakat pengolah untuk memperluas jangkauan pemasarannya melalui akun-akun media sosial dapat meningkatkan pendapatan sebesar 73,81% per produksi.
Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM Terhadap Tingkat Adopsi Pada Produksi Pengolah Tahu Tuna di Kabupaten Pacitan Arifiani Ayu Kurnia Dewi; . Aisiyah
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33378/jppik.v16i2.330

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penyuluhan keamanan pangan terhadap tingkat adopsi pada produksi pengolah tahu tuna di kabupaten Pacitan. Sasaran penyuluhan keamanan pangan adalah kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) dan usaha kecil menengah (UKM) tahu tuna. Jumlah produsen tahu tuna kabupaten Pacitan adalah 45 yang terdiri dari Poklahsar dan UKM. Sampel penelitian ini adalah seluruh produsen tahu tuna dengan ketentuan untuk masing-masing Poklahsar diambil 1 responden. Pengambilan data awal dilakukan dengan melakukan pre-test sebelum kegiatan penyuluhan. Metode penyuluhan yang digunakan adalah pemberian materi penyuluhan keamanan pangan kerja sama antara Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Jawa Timur yang diakhiri dengan post-test. Selanjutnya penyuluh melakukan kunjungan pada Poklahsar atau UKM untuk memberikan pendampingan. Analisa data dilakukan dengan melakukan uji beda dengan taraf kepercayaan (nilai tingkat kepercayaan) 95 % (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluhan keamanan pangan memberikan pengaruh peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan Poklahsar dan UKM produsen tahu tuna di Kabupaten Pacitan berdasarkan uji t pre-test dan post-test peserta penyuluhan nilai signifikasinya kurang dari 0.005. Tingkat efektivitas penyuluhan menunjukkan 2,58 dengan kategori baik. Adopsi penerapan keamanan pangan kualitas produksi yang terbanyak adalah pada item peralatan produksi, penyimpanan dan pelabelan pangan mencapai 97.78 % atau 44 dari 45 produsen tahu tuna. Sedangkan adopsi terendah adalah pada item lokasi dan lingkungan produksi serta bangunan dan fasilitas produksi yaitu sebesar 13,33% atau sebanyak 6 dari 45 produsen tahu tuna. Jumlah produsen yang telah menerapkan sistem keamanan pangan secara keseluruhan adalah 8 produsen dengan rincian 6 produsen telah mendapatkan ijin edar dan 2 produsen dalam proses pengajuan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6